Sunday, September 23, 2007

Tiga Hutang Suci orang Hindu Bali

Salah satu ajaran dalam Hindu adalah RNA yg artinya hutang, baik itu kepada Tuhan, Guru dan Leluhur. Konsep ini melahirkan sebuah kewajiban suci berupa kesadaran diri bahwa seseorang berhutang besar kepada Bapak, Ibu dan Leluhurnya yg disebut dengan Pitra Yadnya. Salah satu bentuk nyata pitra yadnya di Bali adalah upacara penyucian atma (roh) berupa Ngaben dan Mamukur. Di Bali sulit membedakan antara adat dan agama karena telah terjadi chemistry yg diyakini kebenarannya oleh umat Hindu Bali. Materi yg saya tulis ini adalah ttg keyakinan orang Bali yg sampai hari ini masih dilakuk

Atma atau Roh adalah percikan Tuhan dalam tubuh manusia. Atma tidak dilahirkan dan juga tidak mati. Atma terikat pada badan manusia, karena atma inilah yg memberikan hidup kepada raga/fisik manusia. Badan manusia dibedakan menjadi tiga yaitu Sthula Sarira yaitu badan kasar/raga manusia, Suksma Sarira yaitu badan halus manusia berupa sifat2 dan keinginan, dan Antah Karana Sarira yaitu karma/bekas perbuatan dari atma. Manusia mati, atma tidak ikut mati, melainkan akan kembali kepada sumbernya yaitu Tuhan. Umat Hindu Bali meyakini bahwa pengembalian atma ini harus dilakukan upacara penyucian atma (roh) dengan jalan ngaben dan memukur ini.

Ketika manusia dikatakan mati yg sebenarnya musnah adalah badan kasarnya (sthula sarira) sedangkan badan halusnya (suksma sarira) masih ada. Badan kasar yg dibentuk dari unsur padat, cair, udara, panas dan akasa dikembalikan kepada Tuhan. Tahap ini dilakukan dengan cara ngaben atau pembakaran jenazah. Atma yg mendiami badan tadi disucikan dengan melakukan prosesi ritual yg menggunakan berbagai sarana upakara dan puja mantra pendeta. Prosesi ngaben hanyalah untuk melepaskan atma dari badan kasar (sthula sarira) saja. Untuk melepaskan atma dari badan halus (suksma sarira) mesti dilakukan prosesi penyucian atma tahap kedua yg disebut dengan mamukur. Setelah kedua proses ini dilalui barulah atma manunggal (bersatu) dengan Tuhan menjadi antah karana sarira atau karma perbuatan saja. Karma inilah yg akan mempengaruhi reinkarnasi atma selanjutnya akan menjadi apa dalam kelahirannya kembali. Lebih lanjut mengenai ngaben, mamukur, dan reinkarnasi saya tulis tersendiri dalam artikel yg lain.

No comments: